JAKARTA, KOMPAS.com - Dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengalir. Seperti yang terjadi sore ini, sekitar seratus mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia mendatangi ke Gedung KPK untuk memberikan dukungan moril secara langsung kepada KPK. "Nasib KPK sedang dikerdilkan oleh presiden RI. KPK tidak lagi mempunyai tugas lembaga yang berwenang untuk memberantas tindak pidana," ujar Wahyu Suranto koordinator Pusat BEM seluruh Indonesia, di gedung KPK, Kamis (1/10).
Ia menilai, tindakan Presiden mengeluarkan perppu untuk mengisi kekosongan tiga kursi pimpinan KPK bukanlah hal yang tepat. Seharusnya Presiden tidak melakukan intervensi kepada KPK melalui perppu tersebut. Pasalnya KPK merupakan lembaga yang berdiri sendiri dan kinerjanya tidak boleh dicampuri oleh eksekutif maupun legislatif.
"Pada posisi ini, mungkin presiden mendapat tekanan dari kelompok lain yang menginginkan agar keberadaan KPK dihilangkan atau dikurangi," ujarnya.
Selain itu, lanjut Wahyu, BEM seluruh Indonesia juga menolak Perppu No 4 tahun 2009 tentang pelaksanaan tugas (Plt) KPK. "KPK harus berani mengungkap kasus Bank Century, terutama keterlibatan Kabareskrim Mabes Polri Susno Duaji," katanya.
BEM seluruh Indonesia juga mendukung upaya judicial review yang disahkan DPR pada 29 September 2009 lalu. Karena banyak pasal yang menimbulkan permasalahan korupsi. "Sudah waktunya cicak berani melawan buaya," tukasnya.
sumber : http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/10/01/17274042/bem.seluruh.indonesia.sambangi.kantor.kpk