rss

02/10/09

GEBRAK (Gerakan Berantas Politisi Korup)

BEM Seluruh Indonesia
14 Januari 2009

KORUPSI. Satu kata yang jika didengar oleh orang-orang berhati nurani akan sangat membuat panas telinga. Korupsi yang dulu merupakan hal tersembunyi di balik meja, telah berubah menjadi hal yang terang-terangan dilakukan tanpa ”tedeng aling-aling”, serta jika boleh meminjam istilah ”jamaah”, korupsi di Negeri kita Indonesia telah dilakukan secara BERJAMAAH dan melembaga. Hampir setiap hari di media baik nasional maupun lokal, kasus korupsi seolah telah memesan tempat tersendiri dalam media untuk diberitakan.
Berbagai kasus korupsi baik Nasional ataupun lokal ternyata tidak lepas dari keterlibatan PARA ANGGOTA DEWAN dalam prakteknya. Jika kita mau membuka mata, akan terpampang jelas di hadapan kita bahwa ANGGOTA DPR RI yang KORUP beberapa kali terlibat dalam kasus korupsi. Sebut saja kasus Aliran Dana Bank Indonesia yang dengan lancar masuk ke kantong para POLITISI KORUP tersebut. Masih segar dalam ingatan bahwa beberapa waktu lalu Bank Indonesia mengalirkan dananya dengan sangat ”DERMAWAN” kepada Anggota DPR RI (yang KORUP) terkait dengan penyelesaian kasus BLBI secara politis dan Amandemen UU BI, sehingga merugikan negara sebesar Rp 31,5 miliar. Belum lagi kasus yang menyebabkan BI membagi-bagikan uang sebesar Rp 500 juta per orang untuk lebih dari 40 orang anggota DPR RI terkait dengan kepentingan segelintir orang yang ada di Bank Indonesia yang nota bene adalah Bank Sentral Indonesia.
Tidak bisa dipungkiri bahwa di daerah, Negeri kita Indonesia juga mengalami kasus-kasus yang sama seperti kasus Anggota Dewan di tingkat Pusat yang merupakan wakil rakyat. Korupsi telah menjadi penyakit kronis yang harus segera diberantas dari Indonesia. Statistika perkorupsian Indonesia menyatakan bahwa dari 444 terdakwa kasus korupsi yang merugikan negara sebesar Rp. 11,7 Triliun, 178 di antaranya adalah wakil rakyat (termasuk Anggota DPRD). Untuk itu, sudah saatnya bahwa kita memberantas para politisi yang berniat untuk mencalonkan diri kembali menjadi anggota dewan sementara kasus korupsi yang menimpanya belum juga selesai. Alih-alih menjadi wakil rakyat yang merupakan corong aspirasi rakyat, politisi korup seperti inilah yang akan berleha-leha di atas penderitaan rakyat, sementara tak terjhitung rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ironis bukan??
Kita tahu bahwa korupsi menghancurkan perekonomian, tatanan sosial, perpolitikan, dan moral bangsa. Saatnya kita sebagai mahasiswa menyuarakan dan memperjuangkan sesuatu yang menjadi muara juang kita: Pengabdian.

Artikel terkait dengan kategori ini:



0 komentar:

Pesang Langsung


ShoutMix chat widget

Komentar

 
"Stop Dreaming Start Action"

Reader

Profil Bem SI

Foto saya
Gerakan BEM Seluruh Indonesia untuk membangun bangsa